KYOKO

KYOKO

Penulis: Ditha Hasan
Halaman: 202 hlm
Ukuran: A5
Kertas: Bookpaper
Isi: BW
Cover: Softcover
Harga: 85.000

Sinopsis:

K Y O K O

CERPEN-CERPEN karya Ditha Hasan dalam kumpulan cerpen Kyoko (2023) bukanlah cerpen-cerpen yang meledak-ledak apalagi ingin berteknik rumit, namun itulah keistimewaannya. Di setiap cerpennya ada kejutan yang mungkin tak diharapkan oleh sebagian pembaca. Justru itu adalah sekaligus tantangan bagi setiap (calon) pembaca: ada tawaran cara pandang lain untuk melihat dan menafsir sebuah peristiwa atau masalah, meskipun itu tersaji sebagai karya fiksi cerpen.
Ada banyak unsur tradisional yang dimunculkan dalam cerpen, seperti adat istiadat dan bahasa Flores, Melayu, Ambon, Jawa, Tionghoa, Arab, juga Jepang. Cerpen-cerpennya jadi sangat “berwarna”.
Cerpen Kyoko yang menjadi judul kumpulan cerpen ini, bukanlah pula kisah yang menyuguhkan “dialog-dialog serta kalimat-kalimat berat” membutuhkan pemahaman sembari mengerutkan dahi. Ia mudah dipahami dan dicerna pembaca mana pun, karena banyak berbicara tentang keseharian banyak orang. Ia menyuguhkan potret sederhana, pikiran sederhana, namun ternyata memang juga masalah yang seringkali membuat kita luput, atau tak ingin menyadari serta mengakuinya, bahwa fenomena transgender memang ada, bahkan sejak berabad-abad lalu. Cerpen ini “bertenaga”, karena makna mendalam di balik kesederhanaan penceritaannya. Cerpen ini dan cerpen-cerpen yang lain bertutur dengan cara sederhana, namun meninggalkan jejak perenungan mendalam.
Kumpulan cerpen Kyoko (2023) menarik dengan berbagai macam kejutan dari yang halus hingga bahkan mungkin bukan yang (sedang) dipikirkan oleh sebagian pembaca. Karya fiksi yang “bagus”, (selalu ingin) meninggalkan jejak pertanyaan, kenangan serta perenungan yang panjang dan mendalam di benak para pembacanya, dan cerpen-cerpen Ditha Hasan juga telah meninggalkan jejak itu, karena secara diam-diam tanpa kita sadari bergerilya membekuk benak kita. (Bungalan Banyu)