Ayah, Aku Membacamu di Senja
Penulis: Pelangijingga, dkk
Halaman: xviii + 172 hlm
Ukuran: 14×20 cm
Kertas: Bookpaper
Isi: Hitam Putih
Cover: Softcover
Tahun Terbit: 2025
SIPSBN: 920-250-700-009-0
Harga: Rp95.000
Sinopsis:
Untuk ‘merangkai kata’ dibutuhkan ‘subyek, obyek, kata keterangan dan lain-lain’ yang berhubungan dengan menyusun pola kalimat. Jika, membaca ciri-ciri puisi ditemukan tentang ‘gaya bahasa’. Nah, gaya bahasa ini dihidupkan oleh penulis puisi ketika ‘merangkai kata’,
sehingga ‘pengalaman pribadi atau penggambaran peristiwa’ akan menjadi sebuah ‘simbol bahasa’ yang harus ditembus maknanya. Rangkaian-rangkaian kata itulah pada akhirnya menjadi sebuah larik, bait yang imajinatif, simbolik dan estetik. Sehingga apapun temanya, apapun inspirasinya akan menjadi puisi yang baik menurut ‘kaidah’ umum ‘puisi. Begitulah dalam menulis puisi.
Ada 30 puisi yang dipilih sebagai puisi yang memiliki kedalaman makna di antara puisi-puisi lainnya yang sebagian besar penulis puisi lakukan ‘mengeluarkan unekunek, perasaan simpatik, cinta, sayang, kagum, kasihan dan lain-lain’ yang bertemakan ‘ayah’. Meskipun demikian, bukan dikatakan puisi-puisi tersebut ‘jelek’ akan tetapi, para penulis puisi tersebut kurang menyadari ‘fungsi dari menulis puisi’. Bahwa puisi, tidak sekadar bahasa rasa, juga di dalam puisi ada ‘kaidah bahasa’ atau rasa bahasa.





Reviews
There are no reviews yet.