Semar Kekidungan
Bagi masyarakat Jawa frasa Semar Kekidungan yang berasal dari kata Semar dan kidung terasa sudah sangat familiar, terlebih bagi para penyuka wayang kulit. Semar akan selalu tampil dalam adegan gara-gara saat waktu pertunjukan sudah memasuki larut malam. Semar atau Badranaya yang berasal dari kata bebadra (membangun sarana) dan naya/nayaka mempunyai arti (sebagai) utusan, maka Semar selalu hadir sebagai utusan dalam menyuarakan kebaikan dan kebajikan melalui para ksatriya Pandawa yang menjadi momongannya. Sedang kata kekidungan yang berasal dari kata kidung yang mempunyai arti menyanyi atau berekspresi melalui tulisan sebagai peneguh kebaikan dan kebajikan.
Para guru dan staf dalam satuan pendidikan tidak ubahnya seperti ‘Semar Semar’ yang mempunyai kewajiban momong para siswa untuk (kelak) menjadikan orang-orang yang sukses dan baik dalam banyak hal. Pesan moral, tuntunan dan keteladanan yang ada dalam diri Semar ini, kiranya dapat dijadikan alternatif model pembimbingan kepada para siswanya.
Saat yang tepat pada hari ulang tahun yang ke-10 ini jika ‘para Semar’ dari SMK Kesehatan Citra Semesta Indonesia untuk bersama-sama ‘kekidungan-bernyanyi’ menuangkan ide, gagasan dan inovasinya melalui Antologi Pendidikan Semar Kekidungan.
Selamat Ulang Tahun dan Dirgahayu SMK Kesehatan CSI Kulon Progo. _SN_
- Penulis : Guru dan Staff SMK Kesehatan Citra Semesta Indonesia
- Ukuran / hal : A5 / xvi + 248 hlm
- Isi : Bookpaper Hitam putih
- Cover : Softcover
- Harga : Rp. 110.000
- Tahun terbit : 2022
Reviews
There are no reviews yet.